A. Tujuan Praktikum
Dapat menentukan kadar sulfat dalam sampel dan dapat mengukur absorbansinya
B. Prinsip Praktikum
Ion sulfat dapat diketahui kadarnya dengan cara membentuk endapan BaSO4 dengan adanya penambahan BaCl2 dalam suasana asam. Agar endapan BaSO4 tetap dalam bentuk koloid maka suasana harus dibuat banyak elektrolit. Kadar sulfat dapat diketahui dari kurva hubungan absorbansi terhadap konsentrasi sulfat standar.
C. Teori Dasar
Sulfat merupakan senyawa yang stabil secara kimia karena merupakan bentuk oksida paling tinggi dari unsur belerang. Sulfat dapat dihasilkan dari oksida senyawa sulfida oleh bakteri. Sulfida tersebut adalah antara lain sulfida metalik dan senyawa organosulfur. Sebaiknya oleh bakteri golongan heterotrofik anaerobik sulfat dapat direduksi menjadi asam sulfida. Secara kimia sulfat merupakan bentuk anorganik dari pada sulfida di dalam lingkungan aerob. Sulfat di dalam lingkungan (air) dapat berada secara ilmiah dan dari aktivitas manusia, misalnya dari limbah industri dan limbah laboratorium.
Secara ilmiah, Sulfat biasanya berasal dari pelarutan mineral yang mengandung S, misalnya gips (CaSO4.2H2O) dan Kalsium sulfat anhidrat (CaSO4).Selain itu dapat juga berasal dari oksidasi senyawa organik yang mengandung Sulfat adalah antara lain industri kertas, tekstil, dan industri logam. Metode yang digunakan untuk menentukan kadar sulfat adalah metode turbidimetri dengan alat spektrofotometer.Spektrofotometri adalah suatu metoda analisis kuantitatif dengan mengukur intensitas cahaya yang diserap oleh yang dianalisis.
Pada praktikum ini dilakukan penentuan konsentrasi sulfat menggunakan spektrofotometer berdasarkan prinsip turbiditas/kekeruhan. Dimana Sulfat akan bereaksi dengan kristal BaCl2 dan Buffer. Sulfat akan membentuk koloid tersuspensi(kekeruhan). Semakin tinggi konsentrasi sulfat, maka semakin keruh cairan yang bersangkutan. Kekeruhan yang terjadi diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Tabel 1. Alat yang digunakan
No. |
Nama Alat |
Spesifikasi |
Jumlah |
1. |
Batang pengaduk |
- |
1 buah |
2. |
Botol semprot |
250 ml |
1 buah |
3. |
Botol timbang |
- |
2 buah |
4. |
Corong kaca |
70 mm |
1 buah |
5. |
Filler |
- |
1 buah |
6. |
Gelas kimia |
250 ml |
2 buah |
7. |
Gelas ukur |
100 ml |
1 buah |
8. |
Kuvet plastik |
- |
3 buah |
9. |
Labu takar |
100 ml |
7 buah |
10. |
Neraca analitik |
- |
1 unit |
11. |
Pipet tetes |
- |
1 buah |
12. |
Pipet ukur |
50 ml |
1 buah |
13. |
Pipet volume |
25 ml |
1 buah |
14. |
Spatula |
- |
1 buah |
15. |
Spektrofotometer visual |
- |
1 unit |
2. Bahan
Tabel 2. Bahan yang digunakan
No. |
Nama Alat |
Spesifikasi |
Jumlah |
1. |
Aquadest |
- |
± 3.000 ml |
2. |
Barium Klorida (BaCl2) |
- |
5 g |
3. |
Kertas hisap |
- |
3 buah |
4. |
Kertas perkamen |
- |
3 buah |
5. |
Larutan gliserin |
- |
50 ml |
6. |
Larutan standar sulfat 100 ppm |
- |
200 ml |
7. |
Larutan HCl : NaOH |
1 : 1 |
200 ml |
E. Prosedur Kerja
a. Pembuatan Larutan Deret Standar Sulfat
1. Larutan standar Sulfat diambil sebanyak 0ml ; 5ml ; 10 ml ; 15 ml ; 20 ml ; dan 25 ml ke dalam labu takar untuk membuat larutan standar 0ppm ; 5 ppm ; 10ppm ; 15 ppm ; 20 ppm ; 25 ppm
2. Ditimbang BaCl2 sebanyak 0,2 g lalu dicampurkan ke dalam labu takar
3. Ke dalam campuran ditambahkan 6 ml gliserin
4. Larutan campuran HCl : NaOH ditambahkan sebanyak 25 ml
5. Campuran ditanda bataskan dengan aquadest kemudian dibiarkan 15 menit hingga stabil
6. Larutan deret standar diukur absorbansinya dengan spektrofotometer visual pada panjang gelombang 420 nm
b. Penentuan kadar Sulfat dalam Air
1. Sampel air diambil sebanyak 50 ml dan dimasukkan ke dalam labu takar
2. Ditimbang BaCl2 sebanyak 0,2 g lalu dicampurkan dengan sampel
3. Ke dalam campuran ditambahkan 6 ml gliserin
4. Larutan campuran HCl : NaOH ditambahkan sebanyak 25 ml
5. Campuran ditanda bataskan dengan aquadest kemudian dibiarkan 15 menit hingga stabil
6. Larutan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer visual pada panjang gelombang 420 nm
F. Pengamatan
Gambar 1. Proses Pengukuran Pereaksi |
Gambar 2. Larutan yang siap diukur absorbansinya |
G. Persamaan Reaksi dan Perhitungan
1. Persamaan Reaksi
BaCl2 + SO42- → BaSO4↓ + 2Cl-
2. Perhitungan
Tabel 3. Absorbansi larutan standar sulfat
No |
X (Konsentrasi) |
Y (Absorbansi) |
X2 |
X.Y |
1 |
0,0 |
0,00 |
0,00 |
0,0000 |
2 |
5,0 |
0,005 |
25,00 |
0,0250 |
3 |
10,0 |
0,011 |
100,00 |
0,1100 |
4 |
15,0 |
0,040 |
225,00 |
0,6000 |
5 |
20,0 |
0,061 |
400,00 |
1,2200 |
6 |
25,00 |
0,083 |
625,00 |
2,075 |
n = 6 |
∑X = 75 |
∑Y = 0,200 |
∑ X2 = 1375 |
∑XY = 4,0300 |
Gambar 3. Grafik Absorbansi Larutan Deret Standar Sulfat
Nilai
Y = aX + b yang dicari menggunakan perhitungan manual sesuai dengan nilai Y =
aX + b yang didapatkan dari regresi grafik deret larutan standar. |
H. Pembahasan
Sulfat merupakan senyawa yang stabil secara kimia karena merupakan bentuk oksida paling tinggi dari unsur belerang. Pada praktikum ini dilakukan penentuan konsentrasi sulfat menggunakan spektrofotometer berdasarkan prinsip turbiditas/kekeruhan. Dimana Sulfat akan bereaksi dengan kristal BaCl2 dan Buffer. Sulfat akan membentuk koloid tersuspensi(kekeruhan). Semakin tinggi konsentrasi sulfat, maka semakin keruh cairan yang bersangkutan. Kekeruhan yang terjadi diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm,
Pada praktikum ini sampel air keran dicampurkan dengan BaCl2, gunanya agar sulfat dalam air bereaksi dengan BaCl2 membenuk BaSO4 (koloid bewarna putih). Lalu larutan direaksikan kembali dengan gliserin gunanya untuk membuat sulfat tidak membentuk endapan. NaCl : HCl ditambahkan agar larutan berada dalam keadaan elektrolit yg berfungsi agar sulfat tetap membentuk koloid. Setelah itu diukur absorbansinya, dan didapatkan absorbansi sebesar 0,121. Dari hasil absorbansi itu kami mencari konsentrasi larutan dan didapatkan konsentrasi sulfat dalam air sebesar 37,54 ppm.
I. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa sampel air keran yg kami bawa memiliki absorbansi sebesar 0,121, dan didapatkan konsentrasi sulfat dalam sampel sebesar 37,54 ppm. Itu berarti sampel kami masih berada dalam batas aman digunakan sebagai air minum karna kadar sulfat maksimum dalam air minum adalah 250 ppm.
J. Daftar Pustaka
https://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/spektrofotometri-sinar-tampak-visible.com
http://tivachemchem.blogspot.com/2010/10/penentuan-kadar-besi-sulfat-dalam-sampel.html
http://athousandmilesjourney.wordpress.com/2010/10/15/penentapan-sulfat-metode-spektrofotometri.html
Posting Komentar